Rabu, 05 Desember 2007

dasar-dasar manajemen

DASAR - DASAR MANAJEMEN DAN AGRIBISNIS

A. Pendahuluan
Manusia adalah mahluk sosial, sehingga ada kecenderungan dalam dirinya untuk berintekreksi dan berkerjasama. Sejarah manusia dapat menelusuri melalui perimbangan organisasi sosial. Dalam kehidupannya manusia, adalah anggota suatu organisasi, misalnya organisasi olah raga, keagamaan, dan sebagainya. Masing - masing organisasi berbeda satu sama lain, ada yang diorganisasikan secara formal. Namun organusasi-organisasi tersebut mempunyai satu unsur yang sama, yaitu tujuan yang hendak dicapai. Organisasi-organisasi tersebut juga mempunyai rencana dan cara pencapaian tujuan melalui program-program dan metode-metode, termasuk didalamnya tugas mencari dan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki organisasi, dan mempunyai pemimpin yang juga disebut manajer yang bertanggung jawab atas keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dengan memperhatikan lingkungan organisasi.manajer diberi tangungg jawab untuk menentukan kegiatan yang memungkinkan setiap individu untuk memberikan sumbangan atau konstribusi yang terbaik untuk mencapai tujuan dan organisasi. Dengan kata lain manajer yang mampu berkerja secara efisien dan efektif. Dengan demikian, seorang manajer dibebani pekerjaan secara kontinu. Dia tidak pernah bebas untuk melupakan pekerjaanya. Tanpa adanya manajer, dapat dipastikan bahwa organisasi tidak akan berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam mencapai tujuan organisasi, para manajer harus menyadari adanya kekuatan-kekuatan yang ada dilingkungan organisasi yang akan mempengaruhi organisasi baik sekarang maupun kemudian hari. Kekuatan - kekuatan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung. Yang mempengaruhi secara langsung disebut lingkungan mikro perusahaan. Kekuatan yang berpengaruh langsung (direct action) terhadap organisasi seperti karyawan dan dewan direksi, yang sering disebut pihak yang berkepentingan internal (internal stakeholder). Dan yang berpengaruh secara langsung tetapi dari pihak luar organisasi (external stakeholder) antara lain ; pemasuk (supplier), pelangan (costumer), pemerintah (government), lembaga keuangan (financial institution), serikat buruh (labor action), pesaimg (competitor) dan sebagainya. Sedangkan kekuatan yang berpengaruh tidak langsung terhadap organisasi (indirect action) terdiri dari, kemajuan teknologi, keadaan politik, variabel sosial dan ekonomi yang disebut lingkungan makro perusahaan. Perubanhan apapun yang terjadi karena pengaruh internal maupun eksternal dan yang langsung maupun tidak langsung, pihak manajemen dari suatu organisasi menjadi agen perubahan tersebut dalam organisasi.

1. Organisasi sebagai sistem
Sistem adalah suatu kumpulan bagian yang saling berhubungan dan bergantungan serta diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu keseluruhanya dalam sistem dan diterima masukan (infuls) yang kemudian tiba melalui prosese tranformasi untuk menghasilkan keluaran (ouputs).

2. Jenis-jenis Sistem
Sistem diklasifikasikan sebagai system terbuka dan sistem tertutup. Karakteristik
yang paling dominan dari sistem tertutup adalah mengabaikan lingkungan. Karena kegunaan sistem tertutup lebih bersifat idealis dari pada praktis, pandangan sistem tertutup hanya sedikit kegunaannya bagi studi organisasi dan manajemen. Sistem terbuka mengakui adanya saling hubungan (interdisipliner) yang dinamis antara sistem dengan lingkungan.

B. Pengertian Manajemen Organisasi
Dalam arti khusus manajemen dipakai bagi pimpinan dan kepemimpinan, yaitu orang-orang yang melakukan kegiatan memimpin dalam suatu organisasi. Manajer adalah orang yang memimpin atau pemimpin. Jadi manajemen adalah suatu rangkaian langkah yang dipandu yang mengembangkan suatu organisasi sebagai suatu sistem yang bersifat sosio-ekonomi-teknis. Manajemen adalah sebuah proses untuk mencapai tujuan -tujuan organisasi yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunakan fungsi-fungsi merencanakan, mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan (disebut juga fungsi-fungsi manajemen).



C. Bidang-Bidang Manajemen Fungsional
Kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan olaeh masing-masing bidang fungsional manajemen adalah sebagai berikut:
1. Manajemen Sumber Daya Manusia
Manusia adalah unsur terpenting dalam keberhasilan suatu organisasi. Manajemen sumber daya manusia melakukan dua fungsi utama, yaitu fungsi manajerial dan fungsi operatif meliputi.
2. Manajemen Produksi/operasi
Manejemen Produksi/operasi adalah kegiatan mengatur penciptaan dan penambahan kegunaan (utility) barang atau jasa. Pada manajemen produksi/operasi , seorang manajer melakukan kegiatan yang dapat menyebabkan terciptanya atau bertambahnya kegunaan dari suatu barang atau jasa. Dengan demikian manajemen produksi/operasi menyangkut masalah-masalah pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kegiatan produksi. Ruang lingkup manajemen produksi/operasi mencakup kegiatan-kegiatan yang menyangkut keputusan-keputusan mengenai rancangan sitem produksi yang meliputi.
Seleksi dan rancangan (design) hasil produksi.
Seleksi peralatan dan proses
Perancanaan produksi dan barang-barang yang akan diproses .
Merancang tugas pekerjaan
Lokasi tempat usaha
Penyusunan peralatan (lay out).

3. Manajemen Pembelanjaan/Keuangan
Definisi manajemen pembelanjaan/keuangan adalah semua aktifitas perusahan untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan beserta usaha untuk mengunakan dana tersebut seefisien mungkin. Fungsi-fungsi utama para manajer keuangan adalah merencanakan untuk (planning for) mendapatkan dan mengunakan dana-dana dengan cara-cara tertentu sehinga segala aktivitas organisasi akan tercapai melalui efisiensi yang paling optimal. Pada dasarnya kita dapat membagi pengambilan keputusan manajemen pembelanjaan/keuangan (financial decisions) dalam tiga kategori yaitu:
Pengambilan keputusan mengenai investasi (investment decisions): Kekayaan (assets) apa yang harus diperoleh perusahaan ?
Pengambilan keputusan mengenai pembelanjaan/keuangan(financial decision): Bagaiman kekayaan (assets) tersebut harus dibiayai.
Pengambilan keputusan mengenai pembagian dividen (dividend): Bagaimana keuntungan yang diperoleh perusahaan harus dibagikan kepada para pemilik, dan yang ditahan dalam perusahaan.

4. Manajemen Pemasaran
Pada prinsipnya manajer pemasaran melakukan dua fungsi yang saling berkaitan, yaitu merencanakan dan kemudian menerapkan rencana tersebut. Kedua fungsi tersebut bertujuan untuk menciptakan dan mempertahan pertukaran dan hubungan yang menguntungkan dengan pasar sasaran (target markets). Dengan demikian, kita dapat mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai analisis tentang perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian dan program yang dibuat untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran dan hubungan-hubungan yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan tujuan mencapai sasaran-sasaran organisasi.

D. Macam-Macam Organisasi
Organisasi dapat dibedakan menjadi organisasi kecil, menegah, besar dan raksasa. Kita mengenal beberapa kriteria yang dapat dijadikan dasar untuk membedakan ukuran organisasi tersebut antara lain adalah:
jumlah karyawan yang diperkerjakan
besarnya volume penjualan dalam rupiah
jumlah konsumen atau pelanggan yang dilayani
luas pasar yang dijangkau: lokal, nasional, multinasional, dan internasional.
besar modal yang dipakai
kecanggihan peralatan yang dipakai
dan lain sebagainya


Dalam pengelompokanya ada empat kriteria organisasi yaitu;
Organisasi kecil : toko pengecer, KUD, poliklinik, perusahaan-perusahaan perorangan kecil dan menengah pada umumnya termasuk kelompok ini.
Organisasi menengah : perusahaan yang beroperasi ditingkat kabupaten, perusahaan antar kota, rumah sakit.
Organisasi Besar : perusahaan rokok gudang garam, perusahaan batu baterai ABC, perusahaan pengembangan tingkat nasional.
Organisasi raksasa :pertamina, perusahaan alat-alat elektronik, departemen milik pemerintah.

E. Jenis-Jenis Manajer
Tugas manjemen adalah mengunakan sumber daya yang dimiliki seoptimal mungkin dengan melakukan kegiatan yang efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat dicapai. Menurut tingkatannya dalam organisasi kita mengenal tiga jenis manajer, yaitu:
1. Manajer Puncak (top Managers)
Tugasnya adalah menetapkan kebijakan operasional dan mengarahkan organisasi dalam berinteraksi dengan lingkungannya baik mikro maupun makro.
2. Manajer Menengah (middle Managers)
Manajer menengah bertanggungjawab untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan yang sifatnya mengimplementasikan kebijakan organisasi dan mencari keseimbangan antara tuntutan atasan dengan kemampuan para bawahanya, contoh manajer menegah adalah manajer bagian produksi, kepala seksi, dekan dll.
3. Manajer Garis Pertama (firs Legts)
Tugas utama manajer garis pertama adalah mengawasi kerja dan pekerjaan karyawan, contohnya adalah mandor bangunan, sales supervisor.



Jenis manajer dapat pula dibedakan menurut ruang lingkup kegiatan yaitu:
Manajer Fungsional (Functional Managers)
Manajer yang bertanggung jawab atas satu kegitan saja seperti manajer produksi/operasi, manajer pemasaran, manajer keuangan, atau manajer sumber daya manusia.
Manajer Umum (General Managers)
Manajer umum yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan dalam unitnya seperti keuangan, pemasaran, produksi/operasi dan sumber daya manusia.

F. Tingkatan dan Keterampilan Manajemen
Robert L. Katz mengidentifiasikan tiga jenis keterampilan utama yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajer yaitu:
Keterampilan teknis (Tecnikal Skill)
Keterampilan teknis adalah kemampuan mengunakan alat-alat, prosedur, dan teknik suatu bidang yang khusus, misalnya keterampilan tentang pembuatan produk, peliharaan mesin, penjualan produk dan sebagainya.
Kemampuan Manusiawi (Human Skill)
Kemampuan manusiawi adalah kemamapuan untuk bekerja sama dengan orang lain dan memotifasi orang lain baik sebagai individu maupun kelompok. Keterampilan ini sangat penting bagi manajer agar dapat bekerja sama dengan anggoto-anggota organisasi yang lain maupun memimpin kelompoknya sendiri. Contoh keterampilan ini adalah memimpin rapat, dan sebagainya.
Keterampilan Konseptual (Conceptual Skill)
Keterampilan konseptual adalah kemampuan untuk mengkoordinasi dan memedukan berbagai kepentingan dan kegiatan organisasi. Ini mencakup kemampun manajer untuk melihat organisasi sebagai suatu keseluruhan organisasi. Manajer membutuhkan keterampilan konseptual yang cukup mengenali bagaiman bermacam-macam faktor pada suatu keadaan tertentu berkaitan suatu dengan yang lain, sehingga tindakan yang diambilnya ditujukan untuk kepentingan organisasi secara keseluruhan. Contoh keterampilan ini adalah kemampuan memecahkan masalah, membuat keputusan, membuat rencana, dan sebagainya.

G. Peran Manajerial
Berdasarkan penelitian Henry Mintzberg, tentang bagaimana manajer mengunakan waktunya untuk melaksanakan tugas-tugasya, dapat disimpulkan bahwa para manajer pada dasarnya melaksanakan tiga kelompok peran masing-masing terbagi lagi dalam beberapa macam peran sehingga keseluruhannya ada sepuluh macam peran yang saling berkaitan. Peran-peran tersebut adalah :
1. Peran Antar Pribadi (Interpersonal Roles)
Peran ini menitik beratkan pada hubungan pribadi yang meliputi :
a. Peran tokoh (figurehead), dilaksanakan dengan melakukan tugas seremonial seperti menerima tamu dan sebagainya.
b. Peran pemimpin (leader), dilakukan dengan cara mengarahkan dan mengkoordinasikan tugas – tugas dari para bawahannya, hal ini menyangkut tugas staffing (merekrut, melatih, memotivasi, melakukan promosi, dan pemberhentian kerja),
c. Peran penghubung (liaison) dilakukan dengan cara menjalin perhubungan antar pribadi dengan pihak-pihak, baik yang berada dalam organisasi maupun yang berada diluar organisasi.
2. Peran informasional (informational roles)
Peran ini mengenai penerimaan dan pengkomunikasian informasi, yang dibutuhhkan untuk pengambilan keputusuan. Peran ini meliputi:
a. Peran pemantau (monitor), manajer secara terus menerus mencari informasi – informasi yang berguna baik dalam organisasi maupun dari luar organisasi.
b. Peran penyebar (disseminator), yaitu membagi- bagikan informasi yang diperoleh dari hasil pemantauannya kepada bawahnnya yang dirasakan memerlukan informasi tertentu.
c. Peran juru bicara (spokesperson), yaitu menyampaikan sebgaian informasi yang dikumpulkannya kepada para individu diluar unitnya atau pihak – pihak diluar organisasi.
3. Peran pengambilan keputusan (decision making roles)
Dalam peran ini manajer mengambil keputusan - keputusan berdasarklan hubungan antar pribadi yang dibangunnya dan informasi - informasi yang dipantau sebelumnya.
Peran ini terdiri dari:
Peran wirausahawan (entrepreneur), manajer melakukan perubahan – perubahan dalam cara mengelola organisainya, sebagai akibat dari perubahan-perubahan atau peluang – peluang yang terjadi dilingkungannya. Perubahan – perubahan tersebut menyangkut produk yang dihasilkan proses - proses baru, strategi - strategi baru, serta cara- cara pemecahan masalah yang baru.
Peran pereda gangguan (disturbance handler), menghadapi dan menangani masalah - masalah yang timbul secara mendadak dan berada diluar kendalinya
Peran pengalokasi sumber daya (resource allocator), yaitu menentukan bagaimana dan kepada siapa sumber daya yang dimiliki organisasi dan waktu yang dimiliki akan digunakan. Manajer juga menyaring semua keputusan yang dibuat orang lain dalam unitnya sebelum digunakan..
Peran perunding (negotiator), yaitu mengadakan perundingan dengan pihak internal maupun eksternal organisasi,

Tidak ada komentar: